Ucapan selamat
Minggu, 18 September 2011
Sentimen Primordial dan Partisipasi Politik
Salah satu masalah yang sering muncul dalam proses pemilihan kepada
daerah adalah menguatnya sentimen primordial yang lebih terikat pada
persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan berbagai bentuk sifat
kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini lebih disebabkan karena
karakter masyarakat yang ada di daerah juga berbeda-beda etnis, aliran,
ikatan darah dan agama, yang ternyata juga dapat mempengaruhi preferensi
(pilihan) masyarakat untuk menentukan kepemimpinan di daerahnya, baik
bupati atau wali kota maupun gubernur. Beberapa variabel seperti latar
belakang etnis, status sosial ekonomi, golongan dan agama dapat
menciptakan suatu polarisasi pilihan politik rakyat menjadi apakah itu
sifatnya rasional ataukah emosional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
menurut saya bahwa faktor yang secara simultan memicu dan mempengaruhi bangkitnya sentimen primordial adalah masih berlangsungnya interpretasi yang kurang tepat akan hakikat keindonesiaan.
BalasHapusIngat, Bangsa Indonesia adalah satu kesatuan tak terpisahkan dan juga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang demikian plural. Terdiri atas pelbagai agama, ras, etnik, dan golongan. Alangkah indahnya jika sebagai warga negara, kita bersikap bahwa segala perbedaan ini tak menjadi aral yang mengobok-obok rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Lagipula sangat tidak bijak jika bangsa kita dikotak-kotakkan hak dan kewajibannya berdasarkan parameter pembeda berupa etnis, agama, ras, dan golongan tersebut.
Kesalahan memahami makna keindonesiaan yang bercirikan antara lain pluralisme, demokrasi dan karakter republican yang seharusnya menjadi sendi pemerintan Indonesia, pada gilirannya tidak saja memicu kegagalan dalam mempertahankan makna kebangsaan sebagaimana yang diisyaratkan oleh para pendiri bangsa.